Sistem pertanian modern yang hadir saat ini memberikan dampak positif bagi peradaban manusia. Salah satu kegiatan yang dianggap penting oleh masyarakat Indonesia dan dunia ialah menyediakan bahan pangan.
Untuk saat ini, kegiatan dan aktivitas pertanian tidak bisa dianggap sepele. Ditambah lagi dengan pesatnya perkembangan dan modernisasi mampu meningkatkan efisiensi produksi, harga produk pertanian yang menurun, membuat aktivitas satu ini bisa dicoba oleh siapa saja.
Mengenal Tentang Sistem Pertanian Modern Saat Ini
Pertanian modern jika digambarkan secara sederhana sebagai sistem pertanian yang sudah pasti lebih maju, bisa Anda lihat dari segi teknologi, pengendalian penyakit hama, serta kegiatan panen.
Sistem pertanian tersebut dicirikan dengan penggunaan varietas unggul sehingga mampu menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dan juga penggunaan alat hingga mesin budidaya.
Sistem pertanian ini sudah pasti berbeda jauh dengan tradisional karena memang sudah menerapkan penggunaan teknologi terbaru menyesuaikan agroekologi atau menjaga kelestarian ekosistem berkelanjutan dan sosial ekonomi yang dianggap menguntungkan bagi para petani.
Ketahui 3 Jenis Sistem Pertanian Modern yang Ada di Indonesia
Indonesia jadi salah satu negara sejahtera dengan pengembangan pertanian. Hal ini bisa dilihat dari kondisi geografis yang begitu menguntungkan sekali dan kekayaan alam luar biasa mampu meningkatkan produktivitas pertanian. Berikut ada 3 jenis sistem pertanian yang telah diterapkan di Tanah Air, seperti:
1. Sistem Pertanian Terpadu
Sistem pertanian terpadu ini ialah sistem yang mengkombinasikan kegiatan peternakan, perkebunan, pertanian, perikanan dan cabang ilmu lainnya dengan tujuan memperoleh potensi lahan maksimal beserta mengurangi limbah hasil produksi yang nanti dimanfaatkan untuk peternakan.
Sebagai contoh sederhana dengan tumpukan kulit gabah padi yang bisa diolah kembali sebagai pakan ternak sapi dan kambing, atau pun memanfaatkan kotoran ternak sebagai pupuk alami.
Di samping itu juga, sistem pertanian modern terpadu ini bisa Anda kombinasikan dengan aktivitas distribusi yang mampu menekan biaya distribusi maupun permainan harga di kalangan distributor. Hal ini ternyata efektif untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.
2. Sistem Pertanian Terotomatisasi
Berikutnya ada sistem pertanian terotomatisasi, sistem yang menggunakan perangkat cerdas guna menjalankan sejumlah produser kegiatan pertanian secara otomatis, seperti halnya tebar pupuk, pengairan di lahan dan lainnya. Untuk saat ini, sistem pertanian yang sudah diterapkan seperti alat sensor lingkungan dan juga machine learning.
Di sisi lainnya, sistem pertanian terotomatisasi pun bisa merekayasa lingkungan di sekitar pertanian secara langsung, semisalnya pencahayaan dan suhu. Hal ini mampu membuat kegiatan pertanian berlangsung di tempat yang tertutup atau pun semi tertutup.
3. Urban Farming
Terakhir jenis sistem pertanian modern bernama urban farming atau sistem pertanian kota. Maksudnya adalah sistem yang melakukan kegiatan pertanian di kawasan perkotaan.
Dikarenakan kurangnya lahan pertanian, biaya distribusi yang tinggi dan kebutuhan akan sayur segar terus meningkat, membuat sistem ini pun terus dikembangkan hingga sekarang.
Kemudian, perkembangan teknologi pertanian pun membuat aktivitas pertanian di berbagai kota mampu memanfaatkan ruang kosong dijadikan sebagai lahan, seperti di garasi, halaman belakang rumah, atap gedung, teras dan lainnya.
Teknologi dari jenis sistem urban farming ini biasanya dikenal dengan hidroponik, vertical farming dan juga akuaponik. Lalu, cara bercocok tanam yang dilakukan dalam ruangan tertutup dengan pencahayaan buatan, hasil produksinya pun nanti akan dilakukan di dalam ruangan.
Begini Perbedaan Sistem Pertanian Modern dan Tradisional Penting Dipahami
Setelah mengetahui penjelasan seputar sistem pertanian ini beserta jenisnya, ada sejumlah perbedaan dengan pertanian tradisional yang tidak boleh Anda lewatkan seperti:
1. Alat pertanian
Untuk jenis pertanian tradisional sudah jelas menggunakan alat-alat sederhana seperti cangkul, arit, membajak sawah dengan kerbau dan masih menggunakan tenaga manusia saat panen dan menanam.
Sistem pertanian modern sudah menggunakan alat pertanian teknologi mesin seperti bajak sawah dengan traktor, mesin penanam padi, drone khusus pengairan lahan, mesin panen otomatis dan lain sebagainya.
2. Konsep pertanian
Pertanian tradisional masih menggunakan konsep non organik, yang mana jelas berbeda dengan pertanian modern cenderung organik dan berkelanjutan. Walaupun ada juga di kalangan petani yang menerapkan sistem organik, tetapi jumlahnya sangat sedikit sekali.
3. Hasil panen
Pertanian dengan sistem tradisional lebih fokus pada produktivitas hasil tani. Hal ini dikarenakan petani fokus pada budidaya tanpa perlu memikirkan faktor berkelanjutan.
Sementara, sistem modern sendiri sudah menekankan pada pertanian organik. Selain produktivitas hasil panen, yang utama juga kestabilan dan kelestarian lingkungan jangka panjang.
Dengan pertanian sistem modern ini, siapa saja yang terjun ke bidang tersebut akan lebih fokus pada teknologi canggih guna meningkatkan hasil produksi, namun juga kelestarian lingkungan.
Sistem pertanian modern pun sekarang sudah banyak diterapkan di berbagai wilayah di indonesia dengan tujuan menciptakan ketahanan pangan bagi negara.