Keindahan Curug Dago memang memberikan kesan unik karena bukan saja merupakan wisata alam, tapi juga dilengkapi dengan latar belakang dan bukti sejarah yang bisa dilihat oleh pengunjung.
Berwisata melihat air terjun memang menjadi kegiatan alam yang menyenangkan, meskipun umumnya lokasinya agak sulit dijangkau. Begitu juga dengan Curug Dago, yang berada di daerah Bandung. Walaupun butuh usaha ekstra untuk sampai ke sana, tapi tidak mengurangi niat orang untuk datang berkunjung. Apalagi alam yang asri membuat senang orang yang melihatnya.
Keunikan curug (curug = air terjun dalam bahasa Sunda) ini bukan hanya dari keindahan alamnya, tapi juga latar belakang sejarah yang dimiliki tempat ini. Itulah sebabnya ada prasasti peringatan Raja Thailand di lokasi yang sama. Hal yang kemudian menjadi daya tarik tambahan di tempat ini.
Berbagai Informasi Menarik Bagi yang Tertarik Mengunjungi Curug Dago
Bagi kalian yang memiliki rencana liburan bersama keluarga maka tempat wisata curug dago sangat cocok kalian kunjungi. Pasalnya tempat ini memiliki nuansa alam yang begitu ekstetik dan indah. Jika kalian tertarik untuk mencoba mengunjungi curug dago maka bisa simak informasi berikut sebelum berkunjung, diantaranya :
-
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Lokasi tepat air terjun indah ini adalah Jalan Dago Pojok, Dago, wilayah Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Untuk mencapai tempat ini hanya dibutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan kendaraan bermotor karena jaraknya hanya 8 kilometer dari pusat Kota Bandung.
Ada dua jalur alternatif untuk mengunjungi kawasan ini. Yang pertama adalah lewat jalan Taman Budaya Ganesha. Jalur kedua adalah melalui jalan yang letaknya tepat di seberang Terminal Dago. Jalanan di daerah Dago memang tidak lebar, namun kondisinya bagus sehingga lalu lintas terbilang lancar di sana.
-
Daya Tarik yang Dimiliki
Keunikan kawasan wisata ini berasal dari pencampuran antara keindahan alam dengan latar belakang sejarahnya. Sehingga wisatawan yang datang ke tempat ini jadi beragam juga. Ada yang ingin menikmati alam tanpa susah payah terlalu besar, sedangkan yang lainnya untuk menikmati sejarah yang dapat dilihat dari kawasan ini.
-
Air Terjun yang Indah
Kalau dibandingkan dengan umumnya air terjun lain di daerah Jawa Barat, Curug Dago bisa dibilang kecil. Tapi ketinggiannya sebenarnya lumayan yaitu 12 meter. Selain itu debit airnya cukup besar sehingga air terjun ini tetap terlihat indah.
Air terjun ini seperti membelah tebing menjadi dua sebelum akhirnya jatuh ke danau di bawahnya yang kemudian mengalir ke Sungai Cikapundung. Awalnya memang sungai ini kotor dan berbau. Namun sejak tahun 2008 Pemerintah Kota Bandung melakukan revitalisasi sungai. Sehingga kemudian berubah menjadi wisata sungai dengan fasilitas pendukungnya yang tampil sebagai taman kota yang indah.
-
Alam yang Masih Asri
Menikmati alam yang indah dan asri di kawasan ini memang menyegarkan. Kehijauan alam yang indah, disertai gemuruh air terjun yang jauh ke danau dibawahnya, dilengkapi oleh sungai yang kemudian mengalir ke Sungai Cikapundung.
-
Wisata Bersejarah
Saat memasuki kawasan Curug Dago, pengunjung akan melihat dua buah pondok berwarna merah yang sudah ratusan tahun berada di sana. Bangunan bersejarah ini berisi prasasti dari dua Raja Thailand yang mengunjungi kawasan ini pada dua periode berbeda.
Pondok pertama berisi sebuah batu prasasti milik Rama V dari Thailand (Raja Chulalongkorn) yang ternyata dibuat pada tanggal 19 Juni 1896. Kemudian juga ada foto-foto Raja Rama V saat kunjungan dilaksanakan. Pondok yang kedua berisi prasasti dari Raja Prajadhipok (Rama VII) yang dibuat pada tanggal 12 Agustus 1929. Beliau berkunjung untuk melihat prasasti Raja Rama V, hingga dibuatkan prasasti dan pondok yang serupa.
- Kedua pondok ini tampil cerah dengan warna merah menyala. Banyak orang yang datang ke sana untuk berdoa sesuai kepercayaan mereka. Meski demikian, jika tidak berdoa pun, tempat ini memang menambah nilai kunjungan ke kawasan unik ini.
-
Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional
Untuk masuk ke kawasan unik ini dapat dilakukan dengan membeli tiket seharga Rp15.000 per orang. Harga yang sangat terjangkau sehingga tidak mengherankan jika cukup banyak pengunjung yang datang, khususnya saat hari libur. Khusus untuk wisatawan asing, harganya sekitar Rp50.000. Biaya parkir kendaraan mulai Rp2.000 hingga Rp5.000.
Jam operasional kawasan ini adalah mulai jam 8 pagi hingga jam 5 sore, dibuka setiap hari. Hanya saja sangat disarankan agar tidak berkunjung saat hari sudah terlalu sore. Mengingat pengunjung harus berjalan kaki atau trekking untuk sampai ke lokasi unik ini. Jika terlalu sore, dikhawatirkan pencahayaan kurang sehingga takut jadi membahayakan.
Sebagai informasi tambahan bahwa kawasan Curug Dago tidak disediakan fasilitas yang lengkap. Jadi ada baiknya membawa bekal sendiri jika ingin berkunjung cukup lama atau memang pada saat makan siang. Karena tidak ada warung atau restoran di dalam kawasan ini. Namun fasilitas mendasar seperti mushola, taman bermain anak, dan toilet sudah tersedia dalam kondisi yang baik.
Aktivitas Menarik yang Bisa Dilakukan Saat Berkunjung
Ada beberapa aktivitas yang menarik dilakukan saat berkunjung ke kawasan Curug Dago. Selain menikmati pemandangan yang indah, tentu saja. Berikut ini adalah ulasannya:
-
Trekking ke Air Terjun
Salah satu daya tarik mengunjungi wisata alam adalah aktivitas fisik. Pengunjung yang datang harus melakukan trekking atau berjalan kaki dari tempat parkir hingga ke lokasi air terjun. Jalanan yang dilalui adalah jalan kecil di tepi sawah dengan jarak sekitar 250 meter untuk sampai ke tempat penjualan tiket masuk ke kawasan ini.
Kemudian dari lokasi penjualan tiket, pengunjung bisa berjalan turun hingga melihat papan petunjuk bertuliskan “Prasasti Curug Dago.” Papan tersebut berada di depan sebuah taman bermain untuk anak-anak yang boleh bebas digunakan untuk bermain selama berkunjung ke sini.
Dari taman ini, pengunjung dapat menuruni rangkaian anak tangga yang cukup terjal agar sampai ke air terjun. Meskipun terjal, tapi kondisi tangga beton ini baik dan lengkap dengan pegangan dari semen, sehingga pengunjung bisa aman berpegangan tanpa khawatir terjatuh. Selesai menuruni tangga inilah maka para pengunjung bisa melihat prasasi dan air terjun yang indah ini.
-
Menikmati Keindahan Air Terjun dan Prasasti
Air terjun dan danau di bawahnya memang indah untuk dilihat, didukung dengan keindahan alamnya yang masih terjaga asri. Namun jelas pengunjung tidak diizinkan berenang di sana. Untuk keamanan, di sekeliling danaunya sudah dibuatkan pagar untuk keamanan pengunjung. Namun tetap saja, diharapkan agar anak-anak tidak dibiarkan berjalan sendirian di sana untuk mencegah terjatuh karena licin.
-
Ziarah dan Berdoa di Pondok Prasasti
Seperti yang telah disebutkan di atas, mengunjungi kawasan ini maka para pengunjung bisa dibagi menjadi dua. Umumnya memang datang untuk melihat keindahan alam dan air terjun. Sedangkan ada sebagian kecil yang melakukan ziarah ke prasasti yang ada di sana. Saat mendekati hari raya Waisak, akan cukup banyak orang yang berdoa di prasasti tersebut.
-
Berfoto Ria
Meskipun bukan lokasi kekinian, tapi spot foto di tempat ini juga tidak kurang banyaknya. Kawasan alam ini indah di berbagai sudut, sehingga pengunjung bisa puas mengabadikannya dengan foto yang indah. Bisa di dekat tebing air terjun, di dekat danau dan sungai, dekat pondok merah, atau di lingkungan sekitar kawasan yang memang masih asri.
Mengenal Sejarah Singkat Mengenai Tempat Wisata Curug Dago
Seperti yang diinformasikan di atas, pada tahun 1896, Raja Rama V berkunjung ke air terjun ini, kemudian datang kembali pada tahun 1901. Kemudian beliau menuliskan paraf dan tahun Rattanakosin Era 120 (Bangkok) di atas prasasti yang pertama. Prasasti dan foto-foto Raja Rama V ini disimpan dalam pondok merah yang pertama.
Kemudian kunjungan tersebut diikuti oleh Raja Rama VII pada tahun 1929. Seperti pendahulunya, beliau juga menuliskan namanya di atas batu. Prasasti kedua ini kemudian diabadikan di dalam pondok merah yang kedua. Rupanya kebiasaan membuat prasasti (dengan huruf Siam) dilakukan sesuai tradisi saat Raja bersemedi di suatu tempat. Itu sebabnya kedua prasasti tersebut ada di kawasan air terjun ini.
Kedua prasasti tersebut ditemukan salah seorang pengunjung di dekat tebing pada tahun 1989. Penemuan ini memberikan bukti jejak hubungan kawasan ini dengan Kerajaan Thailand. Penemuan ini sempat membuat heboh kala itu karena sempat diberitakan di media cetak.
Kesimpulan
Kawasan air terjun ini sebenarnya tidak jauh dari pusat kota Bandung, tapi memang tetap membutuhkan sedikit usaha ekstra untuk berjalan hingga sampai ke lokasi utamanya. Tapi keindahan dan keasriannya bisa mengimbangi usaha yang dikeluarkan. Sehingga bisa menjadi kenangan yang mengesankan.
Mengunjungi kawasan Curug Dago memang memberikan kesan yang berbeda. Bukan saja melihat keindahan alam dalam bentuk air terjun, danau dan sungainya yang deras. Tapi juga sedikit melihat penggalan sejarah yang sudah lawas usianya. Sebuah pengalaman unik yang mengesankan dan dapat dinikmati oleh masyarakat umum.