Lari jarak pendek atau sprint merupakan bagian dari cabang olahraga atletik yang banyak diperlombakan. Dibutuhkan kekuatan otot kaki besar untuk dapat membuat lari sprint menjadi lebih cepat.
Pada jenis olahraga ini, seseorang harus menghemat tenaga karena membutuhkan banyak stamina. Lari ini berbeda dengan lari jarak jauh, dalam olahraga sprint ini memaksimalkan kecepatan kaki.
Cabang Olahraga Lari Jarak Pendek atau Sprint
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lari dengan jarak pendek merupakan gerakan lari secepat-cepatnya yang diperlombakan dalam kejuaraan atletik. Atlet saat melakukan sprint disebut dengan sprinter atau pelari jarak pendek.
Seorang pelari akan mempercepat frekuensi langkahnya, sehingga membuat tubuhnya seolah melayang ketika sedang berlari. Olahraga sprint diakukan dengan jarak antara 100 meter sampai 400 meter.
Kejuaraan olahraga ini adalah acara lintasan atletik tetap dalam waktu yang cepat. Tidak heran jika atletnya, harus memiliki speed endurances paling kuat, dimulai dari menginjak garis start hingga garis finish.
Cabang atletik sprint diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Diantaranya yaitu jarak 100 meter (short), jarak 200 meter (medium), dan jarak 400 meter (long). Ketiganya dapat dilakukan oleh laki-laki ataupun perempuan.
Perlu diketahui bahwa kompetisi lari jarak pendek termasuk salah satu paling populer di tingkat dunia. Berdasarkan buku karya Roberto Quercetani yang berjudul World History of Sprint Racing
Maka, dapat dikatakan jika olahraga sprint ini merupakan maskot penting dalam kompetisi dunia. Bahkan, hingga memiliki sebutan khusus yang disebut dengan julukan “The Stellar Events”.
Teknik Melakukan Lari Sprint yang Perlu Diperhatikan
Dalam melakukan lari jarak pendek, ada yang harus diperhatikan sebagai teknik bagi para pelari. Terkhususnya untuk para atlet jika akan bersiap mengikuti kompetisi kejuaraan, baik itu nasional ataupun internasional.
1. Cara Melakukan Start
Start yang dipakai ialah start jongkok, jika pada kompetisi professional memanfaatkan alat bantu berupa start block. Alat tersebut berfungsi untuk menahan kaki atlet di awal perlombaan.
Tujuannya supaya tidak mudah tergelincir ketika mulai mendorong badan ke depan saat berlari. Lalu, akan ada tanda start atau aba-aba, berurutan mulai dari “bersedia”,” siap”, dan “ya”.
Pada aba-aba kata “ya”, juga bisa diganti dengan suara tembakan pistol. Ketika mulai mendengar aba-aba “bersedia”, pelari harus berjongkok dengan satu kaki dengan bantuan penopang start block.
Sementara, posisi kaki berada di lutut kaki belakang dan bertumpu pada tanah. Pada saat bersamaan, tangan ditempatkan berada di belakang garis start, jari terbuka dan empat jari lainnya dirapatkan.
Tubuh atlet berada pada posisi seimbang dengan kepala bersikap rileks. Hingga muncul aba-aba “siap”, lutut yang menempel di tanah wajib diangkat, tunggu muncul aba-aba “ya”, maka pelari harus langsung berlari.
2. Cara Berlari
Kompetisi pada lari jarak pendek yang dipilih oleh pemenang dengan menghitung ketepatan waktu. Pada pelari tercepat mencapai garis finish akan menjadi pemenangnya, kecuali bila melakukan pelanggaran atau keluar dari lintasan.
Maka, pelari bisa terus berlari tidak perlu mengubah sikap dan fokusnya menuju garis finish. Dalam ajang perlombaannya, ada beberapa hal yang bisa membuat hasil penilaian menjadi tidak sah.
Bahkan, membuat pelari ini akan di diskualifikasi, misalnya seperti melakukan kesalahan start lebih dari tiga kali. Lalu, jika mengganggu pelari yang lain atau dapat merugikan lawan mainnya.
3. Cara Pada Garis Finish
Apabila kompetisi berlangsung dengan sengit, pelari bisa membusungkan badan ke arah depan hingga berakhir di garis finish. Hal itu dikarenakan pada proses perhitungan utama hingga masuk menuju garis finish.
Manfaat Ini Akan Diperoleh dengan Melakukan Sprint!
Lari jarak pendek memiliki manfaat untuk tubuh, apalagi termasuk cabang olahraga yang kerap kali diperlombakan. Apa saja manfaatnya? Simak beberapa manfaat yang akan Anda peroleh dengan olahraga ini.
- Membuat Tubuh Menjadi Ideal
Olahraga membantu seseorang untuk membakar lemak di dalam tubuh dan mendorong proses pertumbuhan otot. Tubuh akan menjadi bugar dengan cara berlari, karena mengirimkan sinyal ke sel-sel tubuh. - Meningkatkan Kesehatan Kardiovaskular
Terdapat banyak keuntungan untuk kebugaran kardiovaskular daripada jenis latihan lain seperti jogging. Olahraga ini juga baik untuk kesehatan jantung, meningkatkan kadar kolesterol darah, serta mengontrol darah tinggi. - Memperkuat Otot
Latihan yang baik akan membangun kecepatan pada tubuh seseorang dan kekuatan. Semakin banyak melatih otot kaki, maka pelari juga dapat lebih cepat untuk melakukan sprint. - Meningkatkan Metabolisme Tubuh
Lari jarak pendek bisa membakar lebih banyak kalori, tubuh akan menghabiskan simpanan anaerobiknya. Lalu, harus bergantung pada sumber energi aerobic, metabolisme tubuh akan mengalami peningkatan. - Mengurangi Stress
Stress yang dialami seseorang akan lebih berkurang, latihan yang dilakukan dapat melepaskan endorphin perasaan menyenangkan ke otak. Dalam jangka tertentu, bisa membantu seseorang menjadi lebih fokus.
Itulah beberapa manfaat yang didapatkan dengan berolahraga sprint. Lari jarak pendek selain menjadi cabang perlombaan, termasuk salah satu jenis olahraga yang mudah dilakukan dan membuat tubuh menjadi lebih bugar.