Cara kerja rem tromol perlu dipahami oleh setiap pemilik kendaraan mobil. Rem tromol atau drum brake merupakan salah satu jenis sistem pengereman pada kendaraan mobil dan motor.
Sistem tersebut akan bekerja dengan menggunakan prinsip dasar gesekan. Di mana sepatu rem (brake shoe) dapat menekan permukaan bagian dalam tromol (drum).
Begini Cara Kerja Rem Tromol Mobil
Pada dasarnya, tujuan dari rem tromol untuk memperlambat atau menghentikan pergerakan kendaraan. Rem ini banyak digunakan pada roda belakang kendaraan karena harganya lebih murah dan tahan lama.
Drum brake cocok digunakan pada kendaraan yang memerlukan daya pengereman tinggi. Terdapat beberapa penjelasan mengenai cara kerja rem tromol yang perlu diketahui, antara lain:
1. Tekanan Hidrolik Dihasilkan oleh Master Silinder
Proses pengereman ini akan dimulai saat pengemudi menginjak pedal rem kendaraan. Pedal rem tersebut nantinya menggerakkan piston di dalam master silinder. Di mana akan mengubah tenaga mekanis menjadi tekanan hidrolik.
Kemudian, master silinder tersebut mendorong fluida rem melalui pipa serta selang hidrolik ke sistem pengereman di setiap roda. Fluida rem akan menjadi penghubung utama untuk dapat mentransfer tekanan dari pedal rem ke komponen rem tromol.
2. Tekanan Hidrolik Sampai ke Silinder Roda
Cara kerja rem tromol berikutnya, fluida rem akan dipompa dari master silinder yang mengalir ke silinder roda (wheel cylinder). Silinder roda merupakan komponen yang cukup penting dalam drum brake.
Hal ini karena berfungsi untuk mengubah tekanan hidrolik menjadi gerakan mekanis. Di dalam silinder roda, sudah ada dua piston kecil yang bergerak ke luar saat menerima tekanan dari fluida rem.
3. Piston Silinder Roda Mendorong Sepatu Rem
Saat fluida rem telah menekan piston di dalam silinder roda, maka kedua piston tersebut bergerak ke luar. Gerakan tersebut nantinya akan mendorong sepatu rem (brake shoe) ke arah permukaan bagian dalam tromol.
Sepatu rem ini terdiri atas logam yang telah dilapisi material gesek (friction material) pada permukaannya. Material tersebut dirancang untuk bisa menahan panas dan memberikan daya cengkeram yang optimal saat terjadi gesekan.
4. Gesekan Terjadi Antara Sepatu Rem dan Tromol
Ketika sepatu rem telah didorong oleh piston, maka material gesek pada permukaan sepatu rem mulai bersentuhan dengan dinding bagian dalam tromol. Di mana cara kerja rem tromol ini akan berputar bersama roda.
Gesekan tersebut dapat menciptakan gaya pengereman yang memperlambat putaran tromol. Jadi, semakin kuat tekanan dari piston, maka akan semakin besar gaya gesek yang dihasilkan, sehingga pengereman menjadi lebih efektif.
5. Energi Kinetik Diubah Menjadi Energi Panas
Biasanya, cara kerja rem tromol akan melibatkan perubahan energi. Energi kinetik (gerakan roda) dapat diubah menjadi energi panas melalui gesekan antara sepatu rem dan tromol. Tromol yang terbuat dari bahan logam juga akan menahan serta menyebarkan panas yang dihasilkan untuk mencegah overheating.
Namun, apabila rem digunakan secara berlebihan, maka panas yang terlalu tinggi dapat menyebabkan efisiensi pengereman menurun. Hal ini disebut dengan rem memudar (brake fade).
6. Pegas Mengembalikan Sepatu Rem
Setelah pengemudi berhasil melepaskan pedal rem, maka tekanan hidrolik pada sistem pengereman berkurang. Pegas pengembali (return spring) yang telah terpasang pada sepatu rem dapat menarik kembali ke posisi semula.
Proses tersebut untuk memastikan bahwa sepatu rem tidak terus-menerus bergesekan dengan tromol. Jadi, akan mencegah keausan berlebih dan menjaga efisiensi bahan bakar kendaraan.
7. Rotasi Tromol Kembali Normal
Ketika sepatu rem telah ditarik kembali oleh pegas pengembali, maka tromol yang sebelumnya yang lambat kembali berputar normal. Cara kerja rem tromol tersebut akan mengakhiri siklus pengereman. Jadi, nantinya kendaraan dapat melanjutkan perjalanannya dengan lancar.
8. Sistem Pengereman Tromol Pada Kecepatan Rendah dan Beban Berat
Cara kerja dari rem tromol mempunyai kelebihan dalam memberikan daya pengereman yang kuat. Hal ini terutama pada kecepatan rendah atau saat kendaraan membawa beban berat. Desain sistem drum brake menawarkan penyerapan panas yang jauh lebih baik.
Bahkan, distribusi gaya pengereman juga lebih merata. Oleh karena itu, drum brake banyak sekali digunakan pada kendaraan besar atau kendaraan yang memerlukan kemampuan pengereman ekstra. Misalnya saja seperti truk atau bus.
9. Pemeliharaan dan Perawatan Rem Tromol
Agar drum brake tetap berfungsi dengan baik, maka pemeliharaan rutin sangat penting. Komponen-komponen seperti sepatu rem serta tromol juga perlu diperiksa secara berkala.
Tujuannya untuk memastikan tidak ada keausan yang berlebihan. Selain itu, sistem hidrolik yang akan mengalirkan fluida rem juga harus diperiksa.
Hal ini berguna untuk mengetahui tidak ada kebocoran yang bisa menyebabkan kegagalan sistem. Pemeliharaan yang tepat akan meningkatkan umur panjang dan menjaga cara kerja rem tromol tetap optimal.