Pelaku Pembakaran Al-Quran Swedia Ditemukan Tewas Di Norwegia

pelaku pembakaran al-quran ditemukan meninggal dunia

Salwan Momika yang merupakan pelaku pembakaran Al-Quran Swedia yang terjadi pada akhir bulan Juni 2023 lalu, dilaporkan telah ditemukan tewas di Norwegia. Meski pun demikian, beberapa jam usai laporan tersebut muncul, masih belum ada respons resmi dari otoritas terkait di negara Norwegia.

Di sisi lainnya, situs web Document, mengutip Unit Imigrasi Kepolisian Norwegia yang telah memaparkan bahwa mereka masih belum tahu bahwa Salwan Momika tersebut ditemukan meninggal dunia di negaranya.

‘’Unit Imigrasi Polisi masih tidak tahu bahwa baru-baru seseorang dengan nama Salwan Momika sudah tewas di Norwegia,’’ ungkap departemen komunikasi unit kepolisian, sebagaimana yang telah dilansir dari India Today, pada hari Rabu, 3 April 2024.

Pelaku Pembakaran Al-Quran yang Menggemparkan Dunia

pelaku pembakaran alquran melarikan diri ke swedia

Kematian pelaku pembakaran Al-Quran tersebut pertama kalinya dilaporkan oleh Radio Genoa yang menjelaskan bahwa pihaknya masih terus menunggu konfirmasi lebih lanjut lagi terkait dengan informasi yang disajikan. Sontak saja berita kematiannya pun menghebohkan jagad dunia maya, namun tidak ada konfirmasi atau bantahan yang dilontarkan oleh pihak berwenang dari Norwegia.

‘’Jenazah Salwan Sabah Matti Momika pun sudah ditemukan di Norwegia. Ia dikenal karena telah mengorganisir aksi demo di Swedia, yang mana ia beberapa kali membakar Al-Quran di depan umum,’’ tulis Radio Genoa di akun sosial media X. Aksi Salwa Momika yang sempat menggemparkan dunia pada bulan Juni 2023, pada saat ia menginjak-injak salinan Al-Quran. Kemudian, ia membakarnya tepat di depan pelataran masjid terbesar di Stockholm.

Temannya pun akhirnya memfilmkan aksi pembangkangan tersebut. Pelaku pembakaran Al-Quran Swedia asal dari Irak dan pada tahun 2018 mencari suaka. Dirinya pun jadi seorang Kristen dan beralih menjadi seorang atheis. Momika juga berperilaku sebagai seorang mantan muslim yang sangat ekstrim sekali. Baru-baru ini, ia pun pindah dari Swedia ke Norwegia. Kepindahan tersebut sontak saja jadi sorotan, sebab sejak diberikan izin tinggal di negara Swedia sejak tahun 2021 lalu.

‘’Hari ini saya akhirnya meninggalkan Swedia dan kini tengah berada di Norwegia di bawah perlindungan pihak berwenang. Saya juga mengajukan permohonan suaka dan perlindungan internasional ke Norwegia, sebab di Swedia tidak menerima suaka bagi para pemikir dan filsuf, namun hanya suaka bagi para teroris saja.’’ tulis Salwan Momika pada 27 Maret 2024 lalu.

Swedia Jadi Bulan-Bulanan Negara Islam Lainnya

Negara tersebut pun pada akhirnya mesti menghadapi kemarahan dari negara-negara Islam, sebab jadi tempat bagi aksi pelaku pembakaran Al-Quran Swedia yang dilakukan oleh Salwan Momika, seorang kritikus Islam yang terkenal begitu ekstrim dan keras. Pada saat itu, dirinya menjelaskan bahwa Al-Quran yang merupakan kitab suci umat Islam sebagai ‘’kitab yang paling berbahaya di dunia’’.

Saya bakal melanjutkan aksi perjuangan melawan ideologi Islam. Semenjak saya mulai perjuangan melawan Islam, saya sudah membayar dan terus membayar mahal harganya, dan saya sepenuhnya siap,’’ ungkap Momika. Hingga akhirnya Swedia mencabut izin tinggalnya namun tidak mendeportasi dirinya, dengan alasan bahwa dirinya bakal terancam apabila dikembalikan ke negaranya, Irak.

Pelaku Pembakaran Al-Quran Ditemukan Mati Mendadak

Pelaku pembakaran Al-Quran, Salwan Momika adalah imigran asal Irak yang telah menggemparkan dunia internasional terkait aksinya, dilaporkan tewas mendadak di Norwegia. Diketahui juga, bahwa dirinya sudah diusir dari Swedia usai pemerintah setempat menolak untuk memperpanjang izin tinggalnya.

  1. Lari dari Irak

    Melansir dari lama mythgyaan, pelaku pembakaran Al-Quran Swedia adalah warga negara Irak yang memutuskan untuk mengubah nasibnya dan meninggalkan negaranya, mencari perlindungan di negara Swedia.

    Perjalannya dari Irak ke Swedia sebenarnya didorong oleh keadaan yang masih jadi misteri, namun jelas bahwa dirinya datang ke Swedia menandai titik balik kehidupan yang sangat signifikan sekali.

  2. Jadi seorang atheis

    Keyakinan agama jadi aspek penting dari identitas pelaku pembakaran Al-Quran Swedia ini, yang lebih tepatnya adalah atheis. Walaupun berasal dari Irak, yang notabennya populasiv Muslim jadi mayoritas, Momika pun memperkenalkan dirinya sebagai seorang atheis.

    Keyakinan tersebut jadi peran penting dalam keputusannya membakar Al-Quran, tindakan yang ia benarkan sebagai ekspresi berpendapat mengenai teks agama Islam. Tindakan beserta pernyataannya ini sudah membuat dirinya tidak beriman dan seorang kritikus aktif pada Islam.

  3. Ancaman pembunuhan

    Usai aksi pelaku pembakaran Al-Quran tersebut, dirinya dikabarkan sudah mendapatkan beberapa ancaman pembunuhan. Namun dirinya tetap menentang dan niatnya untuk tetap melanjutkan protes demi membela kebebasan berbicara, berpendapat dan berekspresi. Ancaman tersebut cenderung tinggi ketegangan dan kekerasan yang dipicu oleh aksinya tersebut di Swedia.

Pelaku pembakaran Al-Quran Swedia, Salwan Momika ditemukan meninggal dunia tanpa sebab yang pasti di Norwegia, namun sayangnya pihak berwenang setempat masih enggan membeberkan fakta yang sebenarnya.